I've had a very Tiring Day, but it's okay!

Lorong kelasMatthayyom /1


Sadao, 20 Desember 2019

Sebelum kuceritakan awal kegiatan magangku disini, aku bakal sedikit cerita tentang hari ini! tepat hari ke 10 aku tinggal di kota menyenangkan ini. Jumat ini berjalan seperti jumat sebelumnya, jadwal padat mengajar di 4 kelas berbeda dan 1 tambahan di kelas 3/2.

oh iya, /1 dan /2 disini adalah sebutan kelas laki-laki dan perempuan, 1/1 berarti kelas 1 laki-laki Matthayom (setingkat SMP di Indonesia) 2/2 berarti kelas 2 perempuan Matthayom dan seterusnya.

Dijam kedua kelas 3/1 Matthayom diisi dengan membahas soal akhir Matthayom, lanjutan pembahasan soal dipertemuan sebelumnya. Kali ini sudah sampai 2 nomor terakhir. Sebelum mulai menerangkan penjelasan soal, kusempatkan mereview beberapa topik materi yang sudah mereka dapatkan. Kelas diikuti 6 siswa pilihan yang dinilai bisa mengikuti kelas dengan berbahasa inggris. Ronk, adalah salah satu siswa tercakap berbahasa inggris, bisa dibilang dia penerjemah percakapan antara aku dengan seisi kelas. Proses belajar mengajar serasa seperti di bimbel, tapi sangat menyenangkan dan simpel, daripada aku harus sibuk mengurusi puluhan siswa yang ramai gak karuan juga sekailgus mengoceh beda bahasa, hal ini sangat menyenangkan, aku juga bisa sekalian belajar bahasa thailand dengan mereka. 

Di pertengahan menerangkan soal nomor 39, salahsatu ustad terlihat masuk kelas, menghampiriku sambil bilang kalau beliau akan membawa ke 6 siswa favoritku ini keluar kelas. Sepertinya ada sedikit pekerjaan sejenis kerja bakti yang harus dilakukan bersama. Sambil bingung, mereka terlihat merapikan buku dan alat tulis juga bilang satu persatu dengan raut muka kecewa "sorry teacher" (padahal mereka terlihat semangat sekali mencatat tulisanku di papantulis).

Ronk yang terakhir keluar kelas, melihatku terlihat kecewa kemudian bilang "teacher is it okay? don't sad" 

lalu kujawab refleks "hah? sad? why?" 

"We're in yourclass, but now we have to go, your'e not finish"

"it is okay Ronk, you can go" jawabku

tapi dia terlihat kecewa sambil bilang "is it okay teacher? okay ya don't sad"

"i'm little bit upset, but it's okay, we can continue next week" kujawab sambil senyum dan merapikan buku juga mengangkat tas jinjingku.

Kami berdua kemudian keluar kelas.

ke 6 remaja smp itu melihatku sambil bilang "sorry teacher, see you and thank youu"

how sweet!

Ronk, and those 5 students are just sweet like they used to. Waktu pertemuan pertama di kelas 3/1 yang waktu itu belum dipisah, Ronk salahsatu yang terlihat sangat semangat, menanyaiku banyak hal dengan bahasa inggrisnya yang berhasil membuatku kagum. 

Yang ternyata waktu kutanya bagaimana bisa dia sepintar itu berbahasa inggris, dijawab "I play game, teacher, i'm a gamer, what's your game? do you play blaa bla bla" dia mulai mengoceh semua jenis game, tidak ada satupun yang kutau. Setelah puas mengoceh bersahutan membahas game dengan kelima teman lain, kujawab dengan "I know nothing about game guys, I dont play game, I dont even know how to open it" lalu mereka respon dengan yaaaaaaaah nada kecewa.

But then Ronk, sebagai seorang gamer, tidak terima "why you don't play game?"  dengan nada menelisik. Juga Fit, "yeah teacher, whyyy?"

"I just don't, I never try do play, and I'm afraid that I'm gonna addicted to it"

"it's okay teacher, game is good"  sahut Ronkdari raut mukanya, dia terlihat heran, gimana bisa ada orang yang bilang gak suka game padahal belum sama sekali main game,

Dan baru kali ini, I felt so happy being a teacher, bisa ngajarin dan belajar bareng mereka. That I'm happy to be an intern teacher.

Baru kali ini, terpaksa selesai ngajar ditengah proses njelasin materi, dan semua anak murid kecewa dan minta maaf, bukan malah girang berebut keluar meninggalkan kelas. 

Sesimpel itu bahagia.

Oh ada lagi! beberapa hari yang lalu, waktu mengisi  kelas  3/1, yang isinya Ronk, Dyn, Fit, Fiv, San dan Dung, dikelas kebetulan gak ada penghapus papan. Karena kertas tak terpakai gak ada, dan juga gak mungkin ngehapus pakai kertas sobekan buku terpakai, refleks kuhapus papan dengan telapak tangan kanan, sambil masih memegang spidol. But then,they reflexly teriak melarang 

"ahhh teacher dont"
"don't use your hand, that's dirty" 

sambil ketawa kubilang "it's okay guys im a teacher, it's my job"

Sambil ketawa heran, kulanjutkan menulis di papantulis.

***

Padatnya kegiatanku di sekolah memang membuat capek. Tapi mungkin karena tidak samasekali mengeluh melalui ucapan sambat yang biasa kulakukan beberapa hari yang lalu, capekku rasanya biasa saja.

Padahal, aku masuk 5 kali di 4 kelas berbeda. Juga mengisi 10 menit waktu setelah sholat duhur.10 menit didepan seluruh siswi Matthayom, di dalam ruang sholat serupa aula sebesar 2 setengah kelas, aku mengoceh soal perbedaan Indonesia dan Thailand, juga sempat malakukan perkenalan diri dengan bahasa Indonesia dan boso jowo. They looked soooooo excited, i remembered the time when i was at their age, pas di pesantren dulu. Ah!

Oh iya! jumat ini juga jadwal piketku menjaga jamaah sholat Matthayom perempuan, jadi seblum dan selepas jamaah, aku dan Miss Hayat (guru pembimbingku yang sekaligus guru bahasa inggris Matthayom disini) siaga di tempat sholat lantai 4. Selesai 10 menit yang entah apa saja yang kujeaskan didepan mereka, kelas langsung kulanjutkan di 2/2, yang juga bertempat di tempat sholat itu.

pukul 2 siang, kelas ke 5 kalinya hari ini kumasuki, 3/2 yang masih membahas tentang soal latihan akhir. Karena mereka tidak ada yang cukup pandai untuk bisa berbahasa inggris denganku, kelas 3/2 tidak dibagi dua, aku dan miss Hayat mengajar bersama. This day, i explained each number of the questions kemudian miss Hayat menerjemahkan penjelasanku yang sekiranya mereka belum faham betul.

jam 3 sore, kegiatan mengajar selesai.

Oh, selepas mengajar aku dan temanku sempat bertemu po'oh (bapak kepala sekaligus pemangku yayasan), membahas soal rencana kami pergi ke Embassy indo di Songkhla besok senin.

Sepertinyaakan kuceritakan bagaimana senin besok akan berjalan hehehe...

Sepulang mengajar, aku dan temanku pergi ke Yong Sin, tempat perbelanjaan dekat rumah, sekitar satu jam kami senang sekali berkeliling, meskipun hanya beli 4 jenis item. Dari Yong Sin, kami ke 7Eleven yang cuma untuk beli slurp, segels masing masing seharga 14-15 bath. Sambil pulang, membawa belanjaan dari Yong Sin dan es masing-masing, kami mampir ke taman depan pasar Padang Besar, enjoying some different kind of swing there, sambil masing-masing menghubungi teman dan kerabatjauh di Indoensia sana.

how a simple day, but...

was very tiring, importantly... i'm okay, i enjoy it and the most important is i can through it very well.

Oh iya, kapan kapan kupost foto mereka berenam disini wkwkwk

Komentar

Postingan Populer