Oh Amitabh Bachchan, Actingmu Sungguh Keterlaluan


Kenapa film Bollywood selalu emosional? selalu diselingi kisah sedih diiringi isak tangis--jika penontonnya seperti Ashilla.

Yes. Ashilla sedang senang-senangnya menonton film Bollywood, alih-alih mengerjakan laporan untuk gelar profesi keperawatannya--sekarang dia sedang ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, dia malah menyibukkan waktu istirahatnya di kos dengan menonton film berisi nyayian-tarian india.

Teman sekamarku itu sedang menangis sesenggukan ketika aku mengetuk pintu kamar kos. Matanya lebam seperti kena tinju Muhammad Ali--meskipun sebenarnya aku tak tahu pasti seberapa kuat tinju Ali.

Shilla menangis sesenggukan, sampai suaranya hampir hilang. Sambil memangku laptop di pangkuannya dengan posisi duduk bersila diatas kasur yang berseberangan dengan kasurku.

Segera aku membuka pintu dari celah jendela, pintu dikunci slot dari dalam. Kujulurkan tanganku ke dalam jendela, meraih slot pengunci pintu. Shilla tak kunjung menyahuti ketukanku, sedangkan diluar hujan lebat sekali. Mungkin dia tidak mendengar ketukan pintu, pikirku.

Setelah aku masuk, kudapati Shilla menangis, wajahnya basah karena airmata, bibirnya juga teterlihat merah sebab meladeni air mata yang tak kunjung surut. Matanya seperti disengat lebah yang sekaligus kena pukulan tinju Muhammad Ali (anggap saja seperti itu) dan nafasnya, sesenggukan tak karuan.

Kudekati temanku itu, "hey, ada apa? sedang ada masalah dengan pacarmu seperti biasa, ha?" tanyaku.

Dengan polos dia menjawab--sambil masih memangku laptop dan oh lengkap dengan headset yang terpasang rapi di kedua telinganya.

"Film ini sedih banget Nid, Amitabh Bachchan acting-nya kenapa sangat menjiwai, kan aku terbawa suasana kan, padahal gak pengen nangis, eh tapi ceritanya emang sedih sih" sambil sesenggukan dan mengusap ingusnya.

"Hah? gak pengen nangis" tanyaku tak yakin.

"Eh iya lah, ini aku dari tadi nahan air mata, pas kamu masuk baru aku nangis" jawab Shilla protes.

"Ya ampun Shill, kayak baru kenal kamu kemaren aja, kamu mau nonton action, hollywood, bollywood, drama korea, anime, netflix series tetep kalau adegan sedih, nangismu itu suatu ketetapan dan keharusan, kepastian, hahahaha" protesku tak mau kalah, kali ini kulengkapi dengan menertawakan Shilla.

"Iyo iyo emang, eh tapi kali ini sedih banget Nid, suwer" jawab Shilla dengan muka serius lengkap dengan acungan dua jari tanda pilih paslon nomor urut dua buat pemilihan 17 April nanti, eh salah maksudnya tanda meyakinkan kalimatnya hihihi.. (maklum tahun politik, apa-apa dibilang politisasi).

Dan Shilla mulai bercerita sedikit tentang film bollywood yang barusan ditontonnya, 102 Not Out film keluaran Mei 2018 yang dibintangi Amitabh Bachchan. Film itu sungguh keterlaluan katanya, di penjelasan genre jelas-jelas tertulis comedy, India, dan drama, tapi Shilla yang mungkin waktu itu hanya membutuhkan unsur comedy-nya saja, mengesampingkan tulisan drama yang ternyata mengalahi jumlah adegan comedy yang diharapkannya. Rating IMDb juga terlihat sangat meyakinkan, bertuliskan 7.5/10 lengkap dengan beberapa lambang bintang disampingnya.

Belum sepersepuluh Shilla menceritakan tentang film itu, pacarnya sudah menelfon--yang sudah di-reject tiga kali berturut. Tak ingin menambah masalah di kisah percintaan mereka, kusuruh dia untuk mengangkat telfonnya. Shilla meringis sambil mendekap kedua telapak tangannya, memasang muka sedih yang dibuat-buat sambil bilang "Nid, sorry emergency, tak angkat telfonnya Eki dulu ya".

"Wes iyo angtaten Shill, rame maneh ujunge aku juga seng melu ngelu" jawabku iyo mengiyakan.

Shilla keluar kamar, hujan sudah reda tinggal gerimis kecil. Dia duduk di kursi depan jendela. Meladeni obrolan malam bersama Eki, yang tentu saja pacarnya.

Aku?

Gadis jomblo ini melanjutkan sembilan per sepuluh kisah yang terpotong itu. Kuambil laptop Shilla, kupangku persis seperti posisi Shilla waktu aku masuk kamar beberapa menit yang lalu.Mengatur posisi senyaman mungkin. "Aku juga butuh sedikit hiburan" gumamku.

Dan voila!!!

Aku akhirnya menangis juga.


Cerita fiksi yang sungguh keterlaluan!

Komentar

Postingan Populer