Sunday, September 30 2018
####
This month is very mean to me. First of all, I got my very first job experience, knowing that in November i will be replacing Aliya to teach her private student, because she’s going to Thailand for KKN for about 3 months. That’s challenging me, because I’ve never had a chance to be a private teacher. Soon or later I should looking for an experience because I’m in English Education major who is prepared to be a teacher. (gimana grammar ku? Gak karuan bukan?).
Okay enough about that little information.
Jadi, over all aku merasa menjadi aku yang baru--entah untuk keberapa kalinya. Namun ini berbeda karena keberbedaanku saat ini adalah aku yang di usia 21 tahun. Memang ini seharusnya ditulis di buku harian seperti biasanya, tapi sepertinya begini lebih baik.
Setelah banyak hal yang terjadi di usia belasan, aku jadi pembelajar yang baik. Pernah berurusan menyinggung teman yang introvert, sedikit juga menyinggung karena mulutku yang suka ngomong tanpa pikir panjang, dan parahnya aku lebih sering egp, cuek tingkat dewa.
####
Tiga paragraf diatas kutulis di bulan september tahun lalu, yang dibawah ini, Agustus 2019 sesuai waktu postingan di blog. Gak sengaja aku nemu file word dengan nama “September 2018” dan ternyata tulisan itu belum kurampungkan sampai sekarang. Yaudah daripada terpotong dan tidak dibagikan, aku post saja disini.
Cerita pengalaman kuliah yang sebenar-benarnya jadi anak bebas berawal di akhir tahun 2018. Mulai september itu aku dapet my very fist job dengan jadi guru les di lbb kecil di deket kos, selama 4 bulan aku ngajar disana. Dan juga mulai nyoba ngajar private selama 3 bulan--gantiin temen.
Juga aku bisa dolan keluar kota sendiri untuk pertama kalinya seumur hidup! Umik abi sangat strict soal peraturan aku gaboleh main-main gak jelas, nah singkat cerita karena aku ada tabungan sendiri dan udah semester 5 aku beraniin ijin untuk dolan ke semarang, tempat kampus satu semesterku tahun 2015 lalu. Untuk cerita liburannya tidak usahlah kutulis disini. Kita bahas soal pengalamanku jadi guru private azaa. cekidot.
Jadi guru secara real bener-bener pengalaman berharga. Aku jadi banyak belajar. Gimana cara ngadepin si murid dan juga menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan lugunya. Gimana balikin mood si murid biar semangat dan mau belajar lagi, dan juga ngasih informasi-informasi menarik biar dia gak bosen belajarnya. Selain itu, karena murid private pertamaku ini buanyak maunya, aku kasih dia hadiah setiap selesai ngerjain soal; stiker berbagai jenis karakter kartun. Oh iya, untung kita sama suka baca komik conan, jadi di sela waktu belajar, ada pembahasan menarik soal shinichi, ran, dan anggota baju hitam.
Ada satu hal yang kusesali waktu jadi guru private 3 bulannya, karena pertanyaan yang kujawab asal saja waktu itu. Panggil si murid Geo, dia tanya begini “miss hujan itu datangnya dari mana sih, kok bisa turun bisa berhenti”. Kebetulan waktu itu diluar sedang gerimis, aku tau Geo ini hanya basa-basi, bosan dengan soal didepannya, berusaha mencari bahasan. Karena waktu itu aku samasekali gak terpikir soal proses-terjadinya-hujan kujawab asal. “hujan itu datangnya dari langit sana, di atas, Nah yang nurunin hujan itu Tuhan, jadi terserah Tuhan mau nurunin hujan atau berhentiin biar gak turun”.
Kebetulan kita beda agama, Geo Kristen dan aku Islam, waktu jawab itu aku samasekali gak menyadari jawabanku akan sangat rumit kujelaskan untuk seorang anak kelas 3 SD. Mungkin otakku otomatis memberi jawaban itu, karena sebelum berangkat ke rumah Geo, aku baca soal artikel hujan dan hubungannya dengan rahmat Allah. Konsep di agama Islam memang begitu kan. Nah aku lupa kalau aku berbicara dengan anak belum genap 10 tahun yang konsep agama pun mungkin dia belum faham betul.
“lah terus Tuhan itu dimana miss” modar, aku kelu, bingung mengumpulkan jawaban. Dalam hati aku mengutuk diri sendiri, salah siapa males baca, kapokmu kapan ha. Langsung kualihkan ke pembahasan soal didepannya, untung Geo teralihkan, aku mengembuskan nafas legaaaaa.
Perjalanan pulang, sesal kurasa tidak karuan, mengganjal sekali, rasanya aku punya hutang penjelasan jawaban soal bagaimana hujan bisa turun. Kukayuh sepedaku pelan sekali menyusuri jalanan perumahan yang lenggang. Sepi menjadikanku malah makin berfikir yang tidak-tidak. “gimana kalau Geo tanya mamanya soal hujan datang dari Tuhan, aduh”.
Minggu depanya aku sudah lupa soal bahasan hujan itu, Geo juga tidak lagi menanyakannya. Dia sedang sibuk berfikir bagaimana kerang bisa berpindah, dan melihat, karena kerang jika dilihat-lihat samasekali tidak punya kaki, tangan dan mata. Materi yang kita pelajari waktu itu tentang hewan laut, kujelaskan cara perpindahan kerang lewat video kerang yang berpindah dengan cara mengeluarkan semacam dua kaki lunak di kedua sisi samping cangkakngnya.
Menjadi guru itu tidak mudah. Ada banyak hal tak terduga terjadi ditengah-tengah proses belajar-mengajar. Jadi, kita tidak bisa hanya memahami materi pembelajaran saja, tapi harus lebih dari itu. Guru harus selalu membaca, bacaan apapun dengan prinsip sumber yang terpercaya dan informasi yang benar serta akurat. Setiap yang diucapkan guru adalah ilmu, murid mendengar, dan mengetahui pengetahuan baru lewat guru yang cerdas dan kaya bacaan. Menjadi guru tidak cukup dengan pengetahuan saja, tapi juga pemahaman yang mumpuni untuk menjelaskan kepada peserta didik.
Untuk kalian yang sedang berjuang menjadi guru, semangat! Dan untuk para mahasiswa wanita apapun jurusan kalian, di masa depan kalau Tuhan kasih kalian kesempatan, kalian akan jadi guru pertama untuk anak kalian. Calon ibu.. kalau begitu belajarlah jadi guru yang pandai, cerdas, banyak pengetahuan dan pemahaman untuk calon anakmu. Persiapkan dari sekarang, ya hehehe.
Komentar
Posting Komentar