Hari Sabtu Terakhir di Tadika
![]() |
Suasana Street Food Padang Besar, sore hari. |
Lampu neon terlihat dipasang disepanjang jalan, merah meriah, kalau malam nyala terang terlihat cantik sekali.
Hari ini kegiatanku disini seperti akhir pekan sebelum-sebelumnya; mengajar di Tadika. Sudah kujelaskan soal Tadika?
Belum ya, baiklah.
Tadika adalah sebutan tempat belajar sejenis Taman Pendidikan AlQur'an atau TPA/TPQ. Bedanya disini, waktu belajar mengaji seperti sekolah pada umumnya, bedanya Tadika mengambil waktu di akhir pekan. Massuk pukul 8.30 pagi sampai menjelang sholat ashar. Aku mulai membantu mengajar di salah satu tadika dekat rumah mulai akhir pekan Januari ini.
Di Tadika, anak-anak belajar bahasa arab, tulisan khot, hadist, tarikh, bahasa melayu tulisan jawi dan rumi, mengaji dan berbagai pelajaran Agama Islam lainnya. (tulisan jawi adalah tulisan arab pego berbahasa melayu, kalau rumi adalah bahasa melayu yang ditulis huruf alfabet).
Murid Tadika berseragam seperti di sekolah umum, namun soal ketentuan yang lain sepertinya tergantung lembaga pendidikan masing-masing.
Tidak semua anak prathom, bersekolah di Tadika. Tergantung lembaga belajar apa yang mereka pilih. Kalau ingin bisa menikmati akhir pekan, biasanya orang tua lebih memilih menempatkan anaknya di tadika sejenis bimbingan mengaji private, dengan waktu kondisional dan fleksibel. Biasanya selepas sholat asar/maghrib.
Di Tadika, kebetulan aku sering mengajar di kelas 3. Ada satu siswa cantik, namanya Fadilaa Mamae. Dengan bahasa inggris belepotan tapi sangat menakjubkan, dia antusias menanyaiku banyak hal. Fadeela tidak begitu pandai berbahasa Melayu. Tapi, tiap ingin bertanya dan kesulitan mengatakan kata/kalimat dia selalu bilang "teacher, sorry I no good English, ohh how to say..." sambil meletakkan satu jari menunjuk pipi dan mulai berfikir keras. Fadeela bersekolah umum di Chonchomban Padang, sekolah negeri Prathom (setingkat SD) di Padang Besar. Tak heran bahasa inggrisnya pandai sekali, dia ikut beberapa program bahasa Inggris di sana. Di prathom, dia duduk di kelas 5.
Hari ini, aku bilang ke Fadeela "tomorrow is my last day here, i'm not gonna teach you again".
Dibalasnya "why teacher?"
"Beacuse I'll go back to Indo, I think next month"
Dibalasnya lagi "alah teacher, you teach after dzhuhur ya?" kalimatnya terdengar memohon.
Kujawab "No, as usual, teacher just teach you until dhuhur, like last week".
Dia tetep kekeuh sambil tanya "why teacher? tomorrow your last day, why you not teach here after dhzuhur?".
Sambil batin, aku bilang dalam hati aduh dek aku capek, ini aja udah seneng dikasi ngajar setengah hari wkwkw tapi kujawab "no, teacher has something to do in the house, doing Mahalay (mahalay adalah sebutan kampus di bahasa thai) task, I have many things to do".
Padahal di rumah aku malah rebahan dan seeking for friends to talk to, yang berakhir videocall dengan banyak teman selama 3 jam. Selepas asar, capek ngobrol karena kebetulan sedang tidak sholat, kulanjutkan tidur saja. Bangun pukul 6 sore, sambil pusing dan menggenapkan kesadaran, aku langsung mandi. Lalu ke warung makcik depan rumah, pesan semangkuk Tomyam dan sepiring nasi porsi setengah (kalian tau lah, gimana sedihnya cewek kalau bb naik ehe).
Akhir-akhir ini, aku mengurangi porsi makan. seminggu lalu, sedikit kaget tau kalau berat badan naik 5 kilo. Pantas saja kaki rasanya berat sekali, cepat lelah, dan malas.
Akhirnya setelah kukurangi sedikit porsi makan, bb jadi 53.5. Karena disini banyak timbangan elektrik, cukup hanya dengan memasukkan koin 1 bath ke timbangan, naik ke mesin dan voilaa angka bb terlihat di layar.
Oh iya, harusnya aku juga cerita soal ketemu temen-temen lain di Hatyai pekan lalu. Mungkin lain kali, kalau-kalu hari yang akan datang akan ada jumpa ketemu lagi ehe. Oh jugaaaaaaaaaaaaaa.. soal warung makcik ibu depan rumah, harus cerita kalau soal makcik, see you in another time!
Bye.
Komentar
Posting Komentar