Sesi foto wisuda dan piknik singkat tengah hari

di belakang, ada bapak perahu memakai baju oranye

Tulisan ini mungkin sudah kujelaskan panjang lebar di buku jurnal harianku, mungkin tidak, entahlah ahir tahun lalu aku tidak sering update menulis di blog, terlalu sibuk berkutat dengan skripsi, sebelum lupa, kuputuskan untuk menceritakannya disini. Sebagai pengingat.

Siang itu teik sekali. Aku, Kissmi dan Siddiq juga dua temanku Afifah dan Febri pergi ke kenjeran, pantai batu pinggri jalan dengan pemandangan jembatan suramadu, air selat madura yang keruh coklat dan hamparan pulau madura di seberang sana.

Terlihat di foto itu, ada bapak-bapak nelayan, kami baru saja naik perahunya. Beliau menawarkan jasa naik perahu, tidak sampai memutari jembatan, per orang dibandrol 10.000 rupiah. Menyenangkan sekali.

naik perahu
Lihat, air lautnya seperti milo. Coklat bukan?

Kegiatan hari itu kami awali dengan ke kampus untuk sesi foto sebelum Kissmi pulang ke Thailand. Kebetulan kami bertemu kaprodi, jadi sekalian berfoto bersama. Nah beruntungnya, kami mendapat pinjaman toga fakultas. Dengan memakai baju hitam putih, kami bertiga seperti siap siang skripsi. Padahal waktu itu, jadwal sidang belum keluar. Tapi karena memang keadaan mendesak, tanggal 20 Agustus Kissmi harus pulang, jadi kami foto dulu lah. Toh hanya foto, nah ternyata di kantor dosen, banyak yang membicarakan kami, soal belum sidang tapi sudah euforia foto pakai toga, bahasa jawanya mungkin seperti ini, "arek kok ngelamak", hiya..

Setelah puas sesi foto di kampus, kami melanjutkan makan siang di warung penyetan langganan, dekat kampus. Sholat dhuhur di masjid dekat sana dan ke Kenjeran. Awalnya, kurang kerjaan banget foto pakai toga tengah hari di pinggir pantai. Tapi, karena kepalang tanggung sudah disana, kupakai saja. Kan tinggal jepret selesai.

Nah, sebelum foto, kami ditawari bapak nelayan untuk naik perahu, karena beberapa jam lagi Kissmi dan Siddiq akan pulang, bolehlah kita naik, menyenangkan sekali, rasa angin pantai, udara asin dan ciprtan air dari perahu menjadi pengalaman baru, apagi ini momen terahir sebelum mereka berdua pulang.

Kami mengambil ratusan foto lewat kamera milik Siddiq, juga beberapa di kamera hp. 


Aku menulis ini Februari 2021. Andai waktu itu langsung kutulis, pasti deskripsi danpenjelasan cerita akan lebih detai dan lengkap. Oh beberapa sudah kutulis di postingan  Instagram.
Sudahlah toh sekarang bisa ditulis di sini, kalau begitu besok jangan peperti ini ya hahahah

enjoy!

Komentar

Postingan Populer