....

a family

Lama aku tidak menulis di sini, tapi tenang saja, tidak memposting apapun disini bukan berarti aku tidak menulis ya Nid, aku rutin menulis di Jurnal Pribadi. Bisalah kamu baca sendiri, karena memang bukan konsumsi publik.

Tahun lalu, disini aku hanya mempublish 1 tulisan dengan judul 1ST POST IN 2022 yang isinya tidak jelas membahas apa, dan sesuai dengan judulnya, tulisan itu menjadi postingan pertama dan terakhir di tahun 2022. Karena ingin mengisi kembali tulisan di blog ini, di bulan Maret ini, aku mulai dengan konten tentang pernikahan. Dua tahun lalu aku memutuskan untuk menulis hal itu karena, aku sedang semangat-semangatnya belajar bab "marriage". Namun euforia dan semangatku tidak bertahan lama. Hanya sampai 2 postingan saja. Sebenarnya aku (berusaha) rutin mengikuti kelas online Muslim Dream Family yang dilaksanakan tiap bulan sepanjang 2022, seharusnya ada sekitar 14 kelas, namun aku hanya mengikuti kurang lebih 6 kelas saja, itupun yang secara live kuikuti mungkin hanya 4 kelas.

Aku yang di hari Sabtu sering ada kegiatan di kantor, jadilah jarang sekali ikut kelas online tersebut. Mentok hanya menyimpan file PPT, lalu menyimak melalui rekaman YouTube MDF. Tentu hanya bisa diakses secara private untuk member kelas tersebut. Aku berkesempatan mendapatkan akses kelas karena memenangkan give-away dari seminar online yang asal kuikuti lewat website Mosfeed. Waktu itu aku sering mengakses website tersebut karena sering mengikuti kajian ustad Omar Mieta.

Nah sudah untuk intronya yaa... sekarang kita bahasa tentang topik "menikah" versiku.

2 tahun ini, ternyata aku tidak seperti harapanku di dua tahun lalu waktu menulis ini

Aku kalah dengan kesibukanku, dan yang terjadi, seperti salah satu kata di judul tulisan ini, aku terlampau mengurusi kesibukan, sampai-sampai tidak mengindahkan niat baikku untuk belajar tentang pentingnya pernikahan--dengan serius.

Tahun lalu, publik dihebohkan dengan keputusan Gitasav yang memilih jalan hidup untuk tidak mempunyai anak atau childfree. Sebagai seorang public figure yang juga menyandang gelar sebagai muslim, keputusannya jelas banyak mendapatkan teguran dan pertentangan dari berbagai pihak. Belum lagi soal pernyataannya yang baru-baru ini menuai banyak kontroversi. Aku dulu sebagai followers dan subscribers Gita meresponse dengan "oh ya sudah toh itu keputusannya, kita harus menghargai perbedaan, apalagi dalam berpendapat dan memilih jalan hidup masing-masing". 

Tapi pemahamanku berubah ketika aku banyak menyimak penjelasan dan juga respon dari berbagai alim-ulama yang menanggapi perihal topic childfree. Bahwa gaya hidup childfree adalah sepenuhnya bertentangan dengan sunnatullah, apalagi dengan ajaran Islam

########################################## 

Tulisan ini memang hanya sampai disini, nanti akan kulanjutkan lagi.


Komentar

Postingan Populer