Good-bye 2023
2023 kujalani tanpa ada wishlist ataupun target tertentu. Tahun ini, kuanggap sebagai fase beradaptasi dengan kesibukan di kantor, dan sudah saatnya adaptasi panjang ini kuakhiri, sudah selesai.
Tahun ini, aku belajar banyak hal, menjalani umur 25 dengan berbagai hal yang harus kupikir dan kupertimbangkan. Aku belajar menjadi pribadi yang tidak melulu idealis akan hal apapun, berusaha lebih fleksibel, dan mengabaikan apapun yang menjadi sia-sia, yang akhirnya akan merugikan dan menguras waktu serta tenagaku. Aku juga belajar untuk tidak membandingkan diriku dengan yang lain, aku punya versi sendiri, pun dengan mereka, timeline kita berbeda.
Ingat sekali Januari 2023 kuawali dengan challenge yang cukup menguras emosi dan tenaga--mengajar kelas 9. Di kelas English Quarantine selama 1 bulan penuh itu, banyak yang kulalui dengan mereka. Setelahnya, kembali ke kelas 7 dengan kesibukan sebelumnya. Membersamai anak-anak di 7A, satu duakali sibuk dengan berbagai event dan membantu di tugas kepanitiaan.
Menyambut siswa baru di pertengahan tahun, lagi-lagi diamanahi menjadi mama anak-anak 7A. Menyenangkan sekali ketika menjadi wali kelas dengan berbekal pengalaman setahun sebelumnya, yang sedikit menjadi tantangan adalah beberapa wali santri yang ada saja tuntutan, request dan keluhannya.
Oh iya... sepanjang tulisanku disini, baru kali ini bukan aku bercerita sedetail ini tentang pekerjaan yang kulakukan, hehe boleh lah sekali-kali, nanti lama-kelamaan jurnal pribadiku bisa ku publish juga di sini wkwk jangan lah.
2 bulan setelah kedatangan siswa baru, masih bisa kutangani dengan baik, lalu ada badai, ombak besar. Tiba-tiba aku ditunjuk jadi ketua untuk pelaksanaan PAS atau Asesmen Akhir Semester, aduh kegiatan ini yang benar-benar membuatku banyak belajar, dan terutama menyadarkan bahwa aku bukanlah seorang decision maker yang baik dengan banyak pertimbangan, kemampuanku adalah sebagai pelaksana, bukan seorang konseptor.
Untuk menentukan sebuah keputusan kecil saja aku perlu bertanya kepada struktural di atasku yang lebih faham, bahkan aku tidak bisa mengumpulkan panitia juga mengarahkan masing-masing devisi dengan maksimal. Beberapa kali mengalami kesalahfahaman, gesekan berupa miskomunikasi, juga kurangnya diskusi dengan unit yang berhubungan dengan kegiatan yang akan kita laksanakan.
Singkatnya, di Desember ini sudah sedikit lega karena serangkaian kegiatan PAS sudah selesai.
Setelah serangkaian 2023 yang tidak pernah kubanyangkan dan kupetakan sebelumnya ini akhirnya berakhir, aku jadi faham.. menjalani waktu seiring dengan apa yang ada di depan bukan lah hal yang cocok denganku. Di akhir tahun ini, yang seharusnya aku bisa mengevaluasi capaian apa yang sudah kudapat, dan target apa saja yang sukses sudah kuraih.. tidak bisa, karena memang dari awal tahun, 2023 akan kukonsep dengan tanpa rencana.
Bukan berarti tanpa rencana merupakan hal buruk, namun ini kurang cocok denganku. 2023 menjadikanku belajar, bahwa setidaknya aku harus punya rangkaian rencana untuk waktu yang akan kulalui selanjutnya, meskipun di akhir tahun nanti hanya 10% saja yang bisa kucapai, setidaknya aku mencapainya.. bukan malah berserah dan menjalani dengan tanpa persiapan.
Ah, di tahun ini juga aku mendapat banyak surprise, salah satunya satu teman sekantor yang tiba-tiba resign, beliau termasuk salah satu teman terbaik di kantor. Besok hari terakhir beliau untuk ke kantor menyelesaikan beberapa berkas, juga berpamitan dengan semua orang.
Dengan berbagai kejadian mengejutkan, aku pun harus memikirkan dan mempertimbangkan tentang kelanjutan karir juga kesibukanku kedepannya.
Bismillah 2024, it'll get better because I prepare it well.
Komentar
Posting Komentar